Pentingnya Komunikasi

Bambang Nurcahyo Prastowo

Tenaga Pendidik di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM

Mail: prastowo@ugm.ac.id * Web: http://prastowo.staff.ugm.ac.id
Mobile: +62 811-2514-837 * CV singkat

Pentingnya Komunikasi

Date: 21-06-12 02:16
Banyak masalah terjadi hanya karena tidak ada komunikasi.
Kemarin saya dapat cerita kejadian lucu dari para pelakunya sendiri. Mas Setyo (muda) dan pak Madyo (senior) adalah pegawai PPTIK UGM yang sederhana dan setia pada institusi.

Pagi-pagi mas Setyo beli nasi gudeg untuk sarapan. Sebelum ada kesempatan istirahat, kantung nasi ditaruh di cantolan baju di dapur.

Mas Madiyo juga beli nasi gudeg, langsung ditaruh dimeja dan ditinggal sebentar untuk cuci tangan sebelum makan. Melihat kantung plastik di meja, tanpa sadar mas Setyo langsung membuka bungkusan nasi gudeg itu dan mulai menyantapnya. Tentu saja pak Madiyo tidak suka melihat nasinya disantap orang. Tanpa kata-kata beliau pun langsung duduk disebelah mas Setyo dan ikut menyantap nasi gudeg miliknya sendiri. Mas Setyo nyuwil telur, mas Madyo ikut mencuilnya. Mas Setyo nyuwil tempe, mas Madyo ikut nyuwil juga.

Dua orang makan bersama dari satu bungkus nasi dengan rasa saling curiga, tanpa saling sapa.

"Apa-apa-an ini pak Madyo ganggu orang sedang makan," pikir mas Setyo.

"Apa-apa-an ini Setyo menyantap nasi orang," pikir mas Madyo.

Pikir punya pikir, mas Setyo mulai sadar kalau yang disantap bukan nasi miliknya. Tadi beli nasi telur tahu, yang dihadapi nasi telur tempe.

Alhamdulillah setelah sadar ada kesalahan, bapak-bapak ini kembali dahar kembul, dari bungkus nasi kedua yang masih utuh. Kali ini mereka makan dengan penuh rasa bahagia setelah saling memaafkan atas kecurigaan masing-masing.


Cukup lah bisa dikatakan sebagai pendusta, seseorang yang mengatakan semua yang didengarnya (h.r. Muslim)

Kirim Komentar

Nama:
Website:

Ketik E0C3 di
  • 2. paket wisata jogja 3 hari 2 malam

    promo paket wisata jogja 3 hari 2 malam

    11-02-21 06:33
  • 1. sewa hiace jogja

    Alhamdulillah setelah sadar ada kesalahan, bapak-bapak ini kembali dahar kembul, dari bungkus nasi kedua yang masih utuh. Kali ini mereka makan dengan penuh rasa bahagia setelah saling memaafkan atas kecurigaan masing-masing.

    11-02-21 06:31