Bambang Nurcahyo Prastowo

Bambang Nurcahyo Prastowo

Tenaga Pendidik di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM

Mail: prastowo@ugm.ac.id * Web: http://prastowo.staff.ugm.ac.id
Mobile: +62 811-2514-837 * CV singkat

Membangun Rumah Tangga di Negeri Orang

Date: 14-04-07 11:06

Saya menikah pada saat baru selesai S2 dan dalam proses masuk S3 di perguruan tinggi yang sama. Membanguni rumah tangga di negeri orang ternyata membawa berkah yang tidak terhitung banyaknya. Salah satunya yang masih sering kami bicarakan adalah jauhnya kami dari orang tua/mertua dan sanak saudara. Banyaknya nasehat dan petuah yang masuk baik melalui surat maupun telpon kami tampung dengan senang hati tanpa beban harus melaksanakannya.

Menerima Nasehat

Pada saat Aishah baru lahir, datang kiriman popok, guritan bayi dan berbagai perlengkapan bayi yang kami terima dengan baik tanpa harus memakaiannya. Demikian pula dengan berbagai macam jamu yang datang cukup kami beritakan telah sampai dengan baik tanpa merasa wajib meminumnya. Untuk perawatan bayi, kami memutuskan untuk mengikuti petunjuk rumah sakit Kingston General Hospital (KGH) yang selain menjadi tempat persalinan juga menyelenggarakan berbagai kursus kerumahtanggan untuk keluarga baru.

Program Pemerintah

Setelah mengikuti beberapa program, intuisi saya mengatakan bahwa dalam kursus-kursus tersebut telah dimasukkan wisdom dari berbagai budaya. Mereka mendengarkan dengan antusias kalau ada peserta kursus dari kelompok budaya lain yang menceritakan bagaimana ibu-ibu di negerinya merawat anak. Berbagai pengalaman tersebut kadang juga dikemukakan sebagai selingan atau pun penyampaian wawasan baru dalam teknik perawatan anak.

Tekanan Lingkungan

Eva hamil setelah rumahtangga nerjalan sekitar 6 bulan. Ternyata memang kurang nyaman kalau pasangan pernikahan baru tidak segera hamil. Teman-teman baik sesama pelajar Indonesia maupun kenalan dari negeri lain, by default, akan menanyakan sudah hamil atau belum. Jawaban standarnya ya senyum saja. Sekali dua kali tidak masalah, tetapi kalau berkali-kali rasanya jadi lain.

Hiburan Keluarga

Saya dan istri punya hobi yang sama yaitu belanja. Masalahnya, uang saku beasiswa hanya cukup untuk sewa apartemen dan makan. Belanja bahan makan itu lah hiburan yang paling menyenangkan. Kata paling mungkin kurang tepat karena sebenarnya belanja itu merupakan satu-satunya hiburan keluar apartemen yang kami lakukan.

Tantangan pertama keluarga kami adalah kebosanan istri di rumah karena saya banyak acara kuliah, cari dan baca jurnal di perpustakaan dan percobaan programming di lab. Selain kerja rumah tangga, paling Eva melewatkan waktu dengan main game tetris dan nonton TV. Karena itu lah score tetris saya tidak pernah bisa melebihi Eva meskipun kalau kalah saya akan berlatih lebih keras untuk bisa melampouinya. Seiring dengan perjalanan waktu, kami menemukan bahwa merajut adalah kegiatan produktif yang sekaligus bisa mengisi waktu luang kapan pun.

Kegiatan Pengisi Waktu

Kursus Bahasa Inggris menjadi pilihan masuk akal untuk melewatkan waktu di negeri orang. Ada hal menerik dari kursus ini. Pada saat mengerjakan placement test, Eva mendapat nilai perfect high score pada bab grammar. Yang lain masuk kategori lumayan sehingga dia ditempatkan di kelas agak tinggi. Akibatnya pelaksanaan kursus tidak bisa dinikmati karena lebih banyak bengongnya terutama pada saat sesi diskusi. Kursus bahasa Inggri berarkhir sejalan dengan meningkatnya kesibukan merawat anak.

Pekerjaan Rumahtangga

Bagi saya, kursus kerumahtanggaan yang diselenggarakan KGH amat sangat berharga. Karena sangat boleh jadi materi kursus itu lah yang menjadi satu-satunya pegangan yang dapat dianadalkan terutama dalam urusan perawatan anak. Salah satu materi yang sampai sekarang tidak terlupakan adalah penekanan adanya situasi dimana istri lelah menunggu suami pulang untuk membantu merawat anak dan suami lelah mendambakan kasur bersih untuk rebah sepulang kerja (waktu itu sekolah). Berhubung menurut survey seorang ibu rumah tangga menjalani langkah berkilo-kilo meter tiap harinya diseputar rumah, dalam kondisi apa pun, suami harus segera mengambil alih penjagaan anak setelah pulang.

Yang menarik adalah ternyata, istri tidak menyerahkan penjagaan anak untuk beristirahat namun dia mengambil kesempatan itu untuk melanjutkan kerja bersih-bersih dan merapikan tempat tinggal. Luar biasa. Kerja hari ini harus tuntas hari ini. Bila tidak, kita bisa tekor pekerjaan. Menurut teori kebersihan rumah tangga, apabila dilakukan tiap hari dengan bersungguh-sungguh, rumah akan tetap terlihat bersih seperti baru. Kalau tertunda, kotoran akan menempel lebih kuat sehingga pembersihannya tidak lagi semudah bersih-bersih harian.

Menjaga Kebersihan

Sekembali di Indonesia, Allah mengaruniai kami 2 anak lagi. Dengan tanggung jawab peratawan 4 anak, satu diantaranya autistik, istri saya tidak lagi berkesempatan bersih-bersih kamar mandi tiap hari, Saya sendiri tidak melihat perubahan hariannya, namun seperti tiba-tiba saja kamar mandi terlihat kotor. Penggunaan berbagai obat keramik/porselin seperti yang diiklankan dengan jargon proses "crot-gosok-bilas" tidak mempan. Merasa tertantang diri sendiri, saya coba bersihakan dengan amplas. Berhasil! Masalahnya penggosokan harus dilakukan ke semua permukaan, senttimeter per sentimeter. Sekarang WC dan Wastafel di kamarmandi di rumah sudah lumayan kinclong. Saya tidak tahu berapa lama bisa bertahan.

Membersihkan permukaan perabotan dengan amplas dan berbagai bahan kimia mengakibatkan permukaan kasar dan lebih mudah kotor kembali. Ada satu tips menarik untuk memiliki kamar mandi yang selalu kelihatan seperti baru yakni pastikan dinding, meja wastafel, kaca cermin dll dalam keadaan bersih dan kering. Gunakan baju dan handuk kotor yang akan dicuci sebagai lap. Bila seluruh anggota keluarga konsistem selalu melakukannya, tambahan kotoran di baju/handuk dari dinding, wastafel dan tempat duduk kloset sangat sedikit (tidak signifikan). Tentu saja tips ini hanya berlaku untuk yang memiliki kamar mandi tipe kering dan bersih dijalankan sejak kamar mandi itu baru atau selesai direnovasi.

Kembali pada masalah kejenuhan istri di rumah, ....(belum selesai)


Cukup lah bisa dikatakan sebagai pendusta, seseorang yang mengatakan semua yang didengarnya (h.r. Muslim)

Kirim Komentar

Nama:
Website:

Ketik 8700 di
  • 5. jual atap upvc

    Memang untuk tinggal di negeri orang itu tidak mudah karena jauh dari keluarga, lingkungan baru dan kita belum mengenal budaya serta karakter mereka dengan baik. Namun untuk membangun rumah tangga yang mandiri, dengan belajar beradaptasi, mau membangun semua dari nol, serta jika belum memiliki tempat tinggal sebaiknya carilah rumah sederhana untuk disewa dengan harga murah saja yang terbuat dari atap upvc sehingga itu bisa membuat keluarga kamu menabung dan jika sudah terkumpul kalian bisa menikmati hasil jerih payah itu.

    26-07-16 02:42
  • 4. ali alvekre

    baru dengar tentang teori kebersihan rumah tangga, ada teori apa lagi neh boss, saya penganten baru neh, tambah lagi dunk teorinya, buat referensi

    20-05-08 10:22
  • 3. Tanti

    It's a good lesson learned for others. Keep writing, boss ;)

    11-05-08 03:38
  • 2. izoel

    saya mau menanyakan tentang pengertian pengelolaan kebersihan. baik teori atau yang lainnya..ini saya butuhkan untuk melengkapi teori dalam skripsi saya mungkin bapak bisa membantu..trimakasih.

    25-07-07 02:19
  • 1. DilLa

    Saya tunggu lanjutan tulisannya, Pak Pras. Banyak belajar dari tulisan ini.

    Jadi semangat krn merasa ada yg (setidaknya) pernah bernasib sama

    Yang baru belajar membangun rumah tangga.

    http://rumahkami.khabib.net


    16-04-07 02:30