Repot Sendiri Dengan Permasalahan Import
Date: 13-02-16 06:32Globalisasi membuat kita direpotkan oleh permasalahan yang dihadapi masyarakat negara lain. Kadang kita juga tersesat sendiri karena memaksakan solusi yang ditawarkan negara lain untuk persoalan domestik dengan konteks masyarakat yang jelas berbeda.
Pada dasarnya di Indonesia tidak pernah ada masalah dengan orang yang saling mencitai sesama jenis kelamin. Tidak ada yang meributkan dua laki-laki atau dua perempuan yang jalan-jalan bergandengan tangan di tempat umum. Orang Indonesia cukup toleran dengan laki-laki yang berdandan sebagai wanita atau wanita yang berdandan sebagai laki-laki (lihat saja kesenian ludruk atau angguk). Secara umum operasi kelamin Dorce bisa diterima masyarakat.
Tetangga tidak terlalu mempermasalahkan kalau ada bapak-bapak di kampung yang bertandang semalam suntuk di rumah bapak-bapak yang lain. Ibu-ibu bisa saja main seharian di ruma ibu-ibu yang lain, paling dimarahi suami atau anak sendiri, tapi tetangga tidak akan meributkannya asalkan tidak mengakibatkan pertengkaran terbuka. Yang jadi masalah justru kalau ada bapak-bapak yang main seharian di tempat ibu-ibu yang bukan istrinya.
Apa yang jadi masalah? Melanggar norma kesusilaan. Norma kesusilaan ini yang harus benar-benar kita jaga agar tidak meluntur. Norma ini berlaku umum. Tidak peduli jenis kelaminnya, sudah menikah atau belum, jangan main raba-raba atau ciuman mesra di muka umum. Jaga pakaian sepantasnya, jangan umbar aurat semena-mena. Jangan melakukan sesuatu atau memberlakukan suatu hukum yang mengakibatkan umat Islam kehilangan kebebasan mengikuti ketentuan yang ada di Al Quran antara lain ketentuan pembagian waris dan ketentuan mahram. Itu saja.
Kirim Komentar
Powered by Waton CMS. Semua tulisan dan image yang ada di homepage ini adalah tanggung jawab Bambang Nurcahyo Prastowo kecuali: (a) diubah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, (b) secara eksplisit disebutkan rujukan sumber luarnya, atau (c) komentar, tanggapan dari pembaca.