Bila Ahmad Sakit

Bambang Nurcahyo Prastowo

Tenaga Pendidik di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM

Mail: prastowo@ugm.ac.id * Web: http://prastowo.staff.ugm.ac.id
Mobile: +62 811-2514-837 * CV singkat

Bila Ahmad Sakit

Date: 20-10-07 02:41

Sebagaimana saya tulis di artikel Diet Ahmad, anak bungsu saya ini jarang sakit. Kami menduga karena konsumsi daun loncang yang lebih banyak dari umumnya anggota keluarga lain. Yang membuat stres adalah sekalinya sakit, Ahmad bisa tidak makan minum 2-3 hari penuh. Ini terjadi bila dia mabuk perjalanan jauh dalam keadaan kurang makan. Karena jadwal tidurnya tidak tetap, sering Ahmaeva/ d langsung diajak pergi tanpa sarapan; artinya dia dibangunkan untuk ganti baju dan naik mobil. Ibunya berharap Ahmad bisa makan di perjalanan. Prakteknya selain kondisi masih terkantuk-kantuk, sering panorama perjalanan atau rasa mabuk menghilangkan nafsu makan.

Tahun lalu, sepulang dari Solo (tempat tinggal adik ibu saya), Ahmad mabuk berat sedemikian hingga semua makanan/minum yang masuk ke perut langsung dimuntahkan kembali. Sangat boleh jadi rasa pusing tujuh keliling mau muntah ini yang menyebabkan Ahmad menolak makan dan minum. Akibatnya dia nampak lemas, selalu berusaha tidur dan sama sekali tidak beraktivitas. Karena 3 hari praktis tidak kemasukan makanan/minuman yang berarti dan kondisinya yang lemah, Ahmad saya bawa ke rumah sakit. Rekomendasi dokter: mondok dan harus segera infus. Bisa bayangkan anak autis diinfus? Agar tidak dicopot-copot, bagian bawah tangan diberi sepotong kayu untuk membuat tangan relatif tenang dan ada dudukan untuk mengikatkan selang infus. Beberapa jam pertama kami berjuang untuk menundukkan Ahmad agar bisa menerima keadaan itu. Berkat pertolongan Allah akhirnya Ahmad bisa tenang dan mulai melatih jari tangan kiri untuk mengoperasikan komputer.

Ternyata Ahmad bisa berangsur segar kembali setelah menghabiskan hapir satu botol infus. Foto diatas adalah snapshot dari video klip Ahmad (warning: ukuran file 13 megabyte) main game komputer dengan tangan kiri karena yang kanan tidak bisa dipakai (ada selang infusnya). Alhamdulillah setelah menginap semalam, dia mulai doyan makan tanpa mengakibatkan muntah sehingga keesokan harinya bisa pulang.

Kondisi serupa terjadi tahun ini. Sepulang dari silaturahmi ke Solo, Ahmad sepertinya tidak masalah. Kami sekeluarga bahkan sempat berjalan-jalan ke Saphire Square. Mungkin karena kesibukan orang tua beres-beres rumah, ada masa Ahmad terlambat makan. Akibatnya kejadian memuntahkan apa pun yang masuk ke mulut kembali terjadi. Ahmad kembali lemas tidak mau mengerjakan apa pun; semua peralatan favorit seperti komputer, handphone dan kamus bicara alpha link sama sekali tidak disentuhnya. Kondisinya diantara bangun dan tidur. Sesekali dia mau dibujuk minum tetapi beberapa saat kemudian langsung dimuntahkannya. Bahkan kadang dia terbatuk-batuk seperti muntah tetapi karena perut benar-benar kosong tidak ada sesuatu pun yang bisa keluar. Kalau sudah begini saya paksa dia minum agar ada yang bisa dimuntahkan. Setelah muntah biasanya dia bisa tenang satu dua jam.

Pada hari ke tiga saya sudah siap membawa Ahmad ke Pantirapih. Ibunya menangis karena membayangkan penderitaan Ahmad bila harus pasang infus. Alhamdulillah waktu itu Eva berhasil memasukkan dua suap super bihun dan tidak dimuntahkan. Siang hari masuk tiga suap nasi. Sorenya satu porsi superbihun bermasil termakan tanpa dimuntahkan. Dengan penuh semangat, Atikah membuatkan 3 helai kertas dengan ukuran khusus untuk bermain "eplek-eplek" (ditepuk-tepukkan ke telapak tangan). Lepas magrib Ahmad mulai mau diajak bernyanyi Heli. Embak-embak semua kumpul di kamar Ahmad dengan penuh kegembiraan. Sungguh kami semua sudah rindu suara Ahmad yang sempat menghilang tiga hari.

Pelajaran berharga buat kami: mabuk perjalanan Ahmad bisa membawa pengaruh sampai 3 hari. Pada masa itu, jangan sampai asupan gizi terputus.


Cukup lah bisa dikatakan sebagai pendusta, seseorang yang mengatakan semua yang didengarnya (h.r. Muslim)

Kirim Komentar

Nama:
Website:

Ketik FA81 di
  • 1. Rangga Firdaus

    Subhanallah..., allahuakbar., semoga allah memberkahi keluarga pak Prastowo.
    saya membaca semua artikel keluarga khususnya artikel adek Ahmad Isa.
    Sangat banyak pelajaran dan hikmah yang saya dapatkan pak...
    salam hangat dan doa dari kami sekeluarga di lampung

    RF, Odie, falah dan Adzka

    07-01-08 10:16