Fotografi

Hobi fotografi saya mulai ketika pada suatu acara saya menjatuhkan kamera SLR teman sampai retak. Berhubung cacat, terpaksa saya membelikan gantinya, tidak persis tapi punya fitur minimal yang setara. Sejak saat itu saya menghabiskan minimal satu rol film per minggu dengan kamera yang retak tapi masih berfungsi normal. Sebagai bujangan yang dapat beasiswa dengan living allowance 900 Dolar Kanada, beli film plus cuci cetak seminggu sekali tidak masalah. Waktu itu sewa kamar plus biaya makan perbulan tidak lebih dari 500 dolar. Jadi ada 400-an dolar bisa dipakai berfoya-foya beli textbook, fotografi, dan ditabung.

Karena termakan teman yang hobi fotografi, tabungan yang telah mencapai 1500 dolar saya habiskan untuk membeli camera Minolta Maxxum SLR autofocus 35mm seri yang paling awal dengan lensa zoom 35-70mm lengkap dengan smart flashnya. Buat saya, kamera ini sunggu luar biasa. Bayangkan tiga seting utama: bukaan, kecepatan dan fokus dapat dilakukan oleh mekanik yang ada dengan cepat. Kita tinggal konsentrasi pada penentuan komposisi. Hasilnya tidak bisa jelek. Bahkan pada cuaca sangat terang dengan obyek yang diperkirakan akan terlihat hitam, kamera bisa menyarankan untuk menyalakan lampu blitz sebagai pengisi agar obyek foto bisa terlihat terang.

Apa yang sebenarnya terjadi pada proses foto memfoto agar hasil bisa bagus? Artikel ini akan membahas prinsip-prinsip dasar fotografi untuk memberi hasil gambar yang enak dipandang. Tulisan dibuat dengan urutan seting karakteristik parameter-parameter kamera. Semoga bermanfaat.

Bukaan atau Diafragma