Jogja Go Opensource Bambang Nurcahyo Prastowo Keputusan untuk go opensource atau tidak merupakan sesuatu yang tidak mudah untuk diambil. Di satu sisi go opensource merupakan arah yang paling masuk akal untuk memenuhi tuntutuan meningkatkan kemandirian dan manjaga ketahanan bangsa khususnya di bidang implementasi teknologi informasi dan komunikasi; di sisi lain, mengubah kebiasaan penggunaan komputer yang telah terbentuk bertahun-tahun bukan lah suatu pekerjaan yang mudah dilaksanakan. Untuk membantu warga Jogja meningkatkan pemahaman akan komputasi pada sistem berbasis produk opensource, PPTIK bekerjasama dengan Mahasiswa KKN Tematik Cybercampus menyelenggarakan seminar Jogja Go Opensource. Akronim dari nama seminar ini adalah J-Gos, dibaca jegos. Secara kebetulan, jegos adalah kata dalam bahasa Jawa yang artinya bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Sifat jegos ini sesuai dengan pemahaman Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi UGM akan kemampuan produk-produk opensource sebagai alat bantu kerja komputasi segenap warga kampus. Sejalan dengan banyaknya produk opensource hasil sumbangan masyarakat pengguna Internet yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jogja pada khususnya, saya yakin suatu saat akan banyak pula produk-produk opensource yang disumbangkan masayarakat pengguna komputer di Jogja untuk bisa dimanfaatkan pengguna komputer lain di Indonesia atau pun di luar Indonesia. Sebagai penutup, saya berharap penyelenggaraan seminar Jogja Go Opensource ini dapat memperkuat tekad pimpinan Universitas Gadjah Mada untuk mengadopsi sepenuhnya produk perangkat lunak opensource untuk kepentingan implementasi teknologi infomrasi dan komunikasi di kampus dan sekaligus mendorong masyarakat kampus untuk lebih banyak mempublikasikan karya perangkat lunak berbasis opensource.