Suka Masak Memasak?

Bambang Nurcahyo Prastowo

Tenaga Pendidik di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM

Mail: prastowo@ugm.ac.id * Web: http://prastowo.staff.ugm.ac.id
Mobile: +62 811-2514-837 * CV singkat

Suka Masak Memasak?

Date: 09-03-07 09:13

Saat di Kanada dulu saya mengalami 4 masa kehidupan yang melibatkan urusan masak-memasak yang berbeda. Pertama saya datang ke negeri orang dalam status bujang, hidup di asrama yang per bloknya berisi 12 orang dengan satu dapur (kebetulan dalam blok itu hanya saya sendiri yang dari Indonesia). Variasinya ada di musim panas yang bisa menyewa rumah relatif murah bersama mahasiswa dari Indonesia.

Masa kedua saya hidup bersama istri di apartemen kampus untuk married student setelah menikah. Masa kedua ini berlangsung sampai anak pertama berusia 10 bulan. Waktu itu diputuskan istri dan anak pulang dulu karena bapak sakit stroke sehingga ibu perlu ditemani. Terbukti kehadiran Eva dan Aishah di rumah banyak membantu sampai kesembuhan bapak. Masa ketiga adalah masa membujang kembali. Rencananya masa ini tidak lama dengan harapan sekolah cepat selesai. Saya tinggal bersama 3 mahasiswa Indonesia lain dengan menyewa married student apartment.

Masa keempat adalah masa kumpul kembali dengan keluarga. Eva dan Aishah saya ajak kembali ke Kanada karena ternyata tidak nampak tanda-tanda sekolah bisa selesai dengan cepat. Dimulai dengan tinggal di lantai 6 dari 8 lantai aparteman murahan, kami memaksakan diri pindah ke aparteman kampus yang relatif lebih mahal setelah mengalami kepanikan saat terjadi kebakaran di lantai 4 dalam kondisi hamil anak kedua.

Pada masa 1 saya masak untuk makan sendiri. Prinsip masakan waktu itu, asal ada daging (ayam, sapi, kambing) yang digoreng dengan garam secukupnya pasti cuku OK untuk teman makan nasi. Kalau masak nasi saya sudah cukup PD karena pengalaman perkemahan. Dengan petunjuk lesan dari ibu, saya tidak pernah gagal menanak nasi. Dalam perkembangannya, merica, paprika dan bawang bombay mulai mengambil peran. Menu tetap sama, daging ditumis dengan berbagai bahan tambahan itu dan garam secukupnya.

Menu selingan yang sangat lezat perlu anda coba juga: cumi tinta diungkep dengan garam dan cuka secukupnya. Biarkan sampai kuah asat kembali. Tambahkan minyak goreng sedikit, aduk-aduk. Selesai. Serius, ini lezat sekali. Pertama kali dapat resep ini saya agak pesimis, tapi sekali coba, paginya masak menu yang sama. Resep ini berlaku juga untuk daging ayam, tapi tidak sapi atau kambing. Belakangan saya baru menyadari, ternyata kombinasi rasa asin dan asam dengan sedikit gula bisa memberi rasa gurih lezat luar biasa. Saya mulai bisa memahami kalau ada orang masak seafood atau ayam dengan tambahan bahan mangga muda, nanas, atau bahkan apel. Rahasianya: kombinasi manis, asin, dan asem.

Dalam perkembangan selanjutnya, mie instant mulai meracuni kehidupan. Merek Mr. Noodle bisa diperoleh dengan harga sangat murah. Entah isinya apa saya lupa, yang penting tidak masuk dalam daftar bahan yang perlu diwaspadai halalitasnya. Sepertinya hanya gandum, garam, dan minyak sayur. Saya yakin pasti ada monosodium glutomatnya. Untuk menambah gizi, cukup ditambah sawi dan telur.

Salah satu pengalaman yang tidak terlupakan di masa pertama ini adalah undangan international center pada mahasiswa dari berbagai negara untuk menyajikan masalah khas masing-masing. Dari Indonesia pak Wasis menyajikan masakan yang berasal dari resep kue lumpur. Ternyata hasilnya kurang memuaskan karena terlalu asin. Berhubung tidak ada waktu lagi untuk memasak resep lain, kue lumpur tetap kita sajikan. Berhubung rasanya sama sekali tidak mendekati kue lumpur yang diharapkan, masakan asin ini kami beri label "upil buto" karena memang rasanya mirip upil (kotoran hidung yang mengering) yang asin itu dan ukurannya tentu saja jauh lebih besar dari upil manusia. Orang-orang Kanada pada umumnya memang ramah, semua mengatakan delicious dan minta resep upil buto itu. Nah, kalau ada teman yang sekolah di Queen's University dan ikut aktif di International Center, coba simak, jangan-jangan resep istimewa ini masuk dalam buku resep masakan internasional di kampus itu.

Pada masa kedua, urusan masak-memasak beralih ke istri. Saya termasuk suami yang tidak rewel. Karena itu ketrampilan memasak istri meningkat tajam. Dengan modal sesekali interlokal ke Indonesia (sangat mahal) dan koleksi buku-buku masakan dari berbagai yard sale, masakan Eva semakin lezat dan bervariasi. Segala macam masakan utama, snack, roti dan sebagainya dicoba. Eva jarang gagal dalam percobaan masaknya kecuali percobaan bikang ambon yang belum pernah berhasil. Koleksi masakan yang kami suka sampai sekarang adalah menggiling sendiri pasta baik untuk mie, spageti, maupun pangsit. Berbagai saus pasta Italia kita coba, mulai yang banyak tomat sampai yang sangat kaya 'gizi' dengan saus yang penuh cream cheese. Kalau pun ada kesempatan, jangan coba-coba masak dengan keju tua macam blue cheese. Dapat dipastikan lidah kita akan mengatakan tengik.

Dalam urusan masak-memasak, masa ketiga adalah masa yang penuh petualangan. Kami ber 4 sepakat untuk masak makan dinner secara bergantian. Petugas masak bebas menentukan menu, yang lain tidak boleh protes apa pun yang disediakan. Saya katakan berpetualang karena kami ber 4 punya selera dan ketrampilan masak yang sangat berbeda. Uda Bindar (Teknik Kimia ITB) barangkali adalah yang paling bisa diandalkan. Dia akan mengeluarkan jurus-jurus masakan padangnya. Saya sendiri masih menyimpan bumbu rahasia peninggalan istri berupa formula campuran berbagai serbuk rempah-rempah yang kalau ditumis akan menimbulkan keharuman kare. Selain itu dari Jogja kadang datang bumbu yang bila ditumis dengan tambahan santan akan memberi masakan yang terasa seperti gulai. Dua anak muda dari BPPT (aduh kok bisa lupa nama sih..) akan menyediakan masakan ala prastowo pada masa pertama.

Masa terakhir di Kanada adalah masa yang paling nikmat dalam urusan makan. Kami sudah menemukan toko Cina yang menyediakan hampir semua jenis bumbu yang diperlukan untuk masak masakan Indonesia. Mau cari daun salam pun ada. Kita tidak perlu mensimulasikannya dengan bay leaf. Kencur dan daun jeruk purut pun bisa kita peroleh meskipun kadang harus pergi ke Toronto.

Sebagai penutup, saat ini saya punya jurus-jurus masak yang dijamin akan disukai seluruh keluarga. Pertama jurus nano-nano (manis, asin, asem) sudah saya tulis di atas. Kedua jurus tukang bakmi. Saya perhatikan dan saya prakteknya, baik mi goreng maupun rebus, tukang bakmi selalu memasukkan telur pada minyak yang sangat panas. Telur diaduk-aduk sampai agak ada bagian yang setengah gosong sebelum bumbu bawang putih yang dihaluskan bersama merica ikut ditumis. Jurus ketiga adalah campuran trasi pada nasi goreng. Bumbu kombinasi bawang merah, bawang putih dan cabe akan memberikan kelezatan luar biasa apabila dilengkapi dengan trasi yang dimatangkan dengan pembakaran (tusuk dengan lidi dan tempatkan di lidah api kompor sampai permukaannya gosong). Jurus terakhir, masakan terlalu asin memang tidak enak, tetapi agak terlalu asin lebih lezat dibanding kurang asin.


Cukup lah bisa dikatakan sebagai pendusta, seseorang yang mengatakan semua yang didengarnya (h.r. Muslim)

Kirim Komentar

Nama:
Website:

Ketik 0AC3 di
  • 16. rental adv jogja

    sewa motor adv jogja

    18-02-21 10:19
  • 15. sewa motor adv jogja

    sewa motor adv jogja murah

    18-02-21 10:18
  • 14. paket wisata yogyakarta

    paket wisata yogyakarta murah

    18-02-21 10:17
  • 13. paket wisata murah jogja

    promo paket wisata murah jogja

    18-02-21 10:17
  • 12. paket wisata jogja

    paket wisata jogja murah

    18-02-21 10:17
  • 11. Pesan Nasi Tumpeng Murah

    Saya juga suka masak, keasinan atau kurang asin itu biasa, yang penting kita bisa menyalurkan hobi

    15-10-20 02:38
  • 10. Catering

    Info catering klik
    Catering Prasmanan Rumahan
    Jasa Catering Harga Murah
    Jasa Katering
    Catering Pernikahan

    15-10-20 02:31
  • 9. Jual Peralatan Restoran

    Wah kebetulan saya memang seneng masak dari dulu dan sekarang jadi koki di restoran ternama di Jakarta. Sehari-harinya dulu sebelum jadi koki emang sering megang peralatan masak dan suka coba-coba buat resep makanan sendiri, makanya emang udah jodohnya jadi koki

    22-08-16 04:08
  • 8. Jual Peralatan Restoran

    Wah kebetulan saya memang seneng masak dari dulu dan sekarang jadi koki di restoran ternama di Jakarta. Sehari-harinya dulu sebelum jadi koki emang sering megang peralatan masak dan suka coba-coba buat resep makanan sendiri, makanya emang udah jodohnya jadi koki

    22-08-16 04:08
  • 7. soffa

    Buat temen-temen yang punya hobi memasak, kunjungi [www.kokiku.info
    Disitu kalian bisa memperoleh kumpulan resep makanan, promosiin bisnis kalian di iklan gratis kami, cari info kuliner, dan tips serta info menarik lainnya.
    Jangan lupa hanya di

    Huehehehehe ^_^

    15-06-08 03:50
  • 6. soffa

    Buat temen-temen yang punya hobi memasak, kunjungi [/URL
    Disitu kalian bisa memperoleh kumpulan resep makanan, promosiin bisnis kalian di iklan gratis kami, cari info kuliner, dan tips serta info menarik lainnya.
    Jangan lupa hanya di [URL="http://www.kokiku.info"]www.kokiku.info[/URL]

    Huehehehehe ^_^

    15-06-08 03:48
  • 5. arwan

    wahh saya mau menampung daripada mubazir.... heheheheh^^

    11-03-07 05:07
  • 4. prastowo

    Soal masakan jepang, saya kadang dapat jatah makan siang yang dipesan dari kiko atau hoka-hoka bento. Sepertinya saya kurang cocok dengan bumbu-bumbunya. Kalau nasinya saya suka; benar-benar pulen.

    10-03-07 02:26
  • 3. prastowo

    Ngomong-ngomong soal tahu tempe. Waktu di Kanada dulu kami sempat membuatnya sendiri. Caranya: buat bibit ragi tempe dengan mengeringkan beberapa potong kecil tempe (beli di Toronto, mahal sekali), tumbuk halus. Setelah itu fungsikan saja seperti ragi tempe biasa yakni dicampurkan ke kedelai rebus (direbus semasak-masaknya). Masukkan kedelai beragi ke kantong plastik yang sudah dibuat berlubang-lubang (tusuk-tusuk dengan lidi). Bila doanya terkabul, jadi lah tempenya.

    Membuat tahu juga pernah lho! Kita blender kedelai, saring menjadi susu kedelai, rebus dan gumpalkan dengan asam cuka. Setelah mulai agak menggumpal, saring buang airnya dan cetak tahunya. Tidak seperti tempe yang sempat dibuat berkali-kali dan dibagi-bagikan ke teman, pembuatan tahu tidak memberi hasil yang memuaskan. Selain kerja penyaringannya sangat repot, hasilnya pun sangat sedikit. Rasanya sih enak, tapi tidak sebanding dengan bahan dan tenaga yang dikeluarkan. Sangat boleh jadi karena teknik penghalusan kedelai dan penyaringannya tidak efisien.

    10-03-07 06:39
  • 2. arwan

    pak saya suka bikin masakan jepang... karena saya suka masakannya...

    mau coba pak?

    klo di luar negeri (contohnya waktu di belanda) harga paling mahal makanan tahu dan tempe kenapa yak??? (pertanyaan bodoh...!! ^^)
    masakan berdaging justru murah....

    10-03-07 03:41
  • 1. bhina

    Wah Pak boleh juga tipsnya. Kapan2 kita harus bertanding masak pak...

    10-03-07 12:58