Mudik 2008

Bambang Nurcahyo Prastowo

Tenaga Pendidik di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM

Mail: prastowo@ugm.ac.id * Web: http://prastowo.staff.ugm.ac.id
Mobile: +62 811-2514-837 * CV singkat

Mudik 2008

Date: 07-10-08 01:50
Mudik 2008 sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari, sangat jauh. Dimulai dengan hunting mobil bekas layak pakai untuk travel keluarga sampai booking penginapan telah dilakukan beberapa bulan dari hari H.
Secara keseluruhan acara mudik saya nilai sukses.

Kriteria sukses adalah

  1. Anak-anak tidak mabuk, tetap sehat sepanjang perjalanan berangkat, 4 malam di Malang sampai pulang kembaki ke ruma Blunyahrejo
  2. Tidak ada kerewelan yang berarti dari Ahmad
  3. Kunjungan keluarga pakdhe budhe terlaksana
Itu saja yang kita harapkan. Berikut ini sedikit lebih detail.

Kendaraan

Mobil bekas Kia Carnival 2001 bekerja baik kecuali sesampai di Solo pada perjalanan pulang, motor kipas radiator terbakar. Akibatnya air terlalu panas dan selang radiatornya jebol. Perjalanan dilanjutkan setelah 5 jam menunggu perbaikan di Bengkel Kia Solo. Ganti motor kipas plus ongkos mekanik habis Rp.620.000,-- Itu resiko beli mobil bekas, kata Pak Jazi saat Syawalan di FMIPA tadi. Sewaktu-waktu akan ada kejutan yang pastinya minta biaya. Kalau mobil baru tidak ada kejutan semacam ini tetapi sudah pasti membayar cicilan tiap bulannya (untuk sementara, kelas saya belum sampai untuk bisa beli mobil baru cash).

Kami berangkat dari jogja pada pukul 02:00 dini hari pada hari H-1. Perjalanan sangat lancar seolah-olah menggunakan "dalane mbahku dhewe." Karena masih puasa, kami hanya berhenti untuk sholat subuh. Makan sahur kami lakukan di dalam mobil. Istri saya sudah siapkan arem-arem untuk itu. Pukul 10:00 kami sudah masuk kota Malang. Tidak ada hal aneh-aneh di jalan yang bisa dilaporkan selain ada spanduk bertuliskan pesan unik "Dilarang kecelakaan di daerah ini!" dan "Dilarang momong sambil mengendari sepeda motor!"

Rencananya kami akan langsung mampir di rumah Jalan Emas sebelum checkin hotel. Ternyata belokan ke arah Jalan Emas berada di bawah jembatan layang yang kami lewati sehingga waktu itu kami putuskan untuk langsung ke Hotel. Tentu saja dalam kondisi penuh, hotel belum siap. Setelah mendaftar seperlunya, kami balik lagi ke arah jalan Emas.

Penginapan

Kami menginap di Santika Premiere Malang, mengambil 2 kamar connecting deluxe dan premiere. Terus terang saat masuk kamar saya kecewa karena ukuran kamar tidak selega yang saya bayangkan dari foto-foto kamar itu websitenya Santika Malang. Kami minta dibukakan pintu connectingnya. Ternyata bermasalah sampai harus 3 kali panggil house keeping untuk membukakan. Pintu ini harus bekerja sempurna karena:
  1. Kami membutuhkan sarana wira-wiri di dua kamar itu
  2. sesekali kamar yang untuk mbak Ais, Asma, dan Tika harus bisa ditutup karena Ahmad pasti akan mengganti program TV yang sedang dilihat mbak-mbak bila tidak dihalangi.
Problem pintu terselesaikan setelah didatangkan tukang kunci khusus.

Ahmad senang main di kolam renang. Masalahnya tidak satu pun anggota keluarga kami yang bisa berenang. Mengingat pembatas kolam dangkal dan dalam hanya tembok setinggi permukaan air, harus ada salah satu anggota keluar lain yang jaga di kolam dangkal untuk mencegah Ahmad masuk ke kolam dalam. Hari pertama Ahmad ditemani Mbak Ais dan Mbak Atikah di kolam renang. Hari kedua dan ke tiga ditemai ibu. Saya sendiri tidak berani masuk kolam renang. Takutnya pengguna kolam lain akan lari tunggang-langgang bila melihat ada eksim di kaki kiri bagian belakang.

Yang menjadi persoalan unik, kami tidak bisa mencegah Ahmad minum air kolam karena sukanya memang menyelam-nyelam. Kita tidak tahu seberapa banyak air tertelan. Yang jelas tiap 15 menit sekali dia minta diantar ke kamarmandi untuk pipis. Ternyata anak Autis itu sopan lho! tidak mau dia pipis di dalam kolam. Perlu perjuangan keras untuk menghabisi sesi renang Ahmad. Tiap kali ditawai: "Sudah ya?" Jawabnya selalu:"Icas!" atau "Ikak" yang artinya tidak. Ketika benar-benar harus keluar dari kolam, kami menunggu saat dia gebelet pipis. Pada saat setelah pips itu lah kita membopongnya menuju kamar. Kali ini ibunya yang membopong, tapi karena lantai basah, sempat terjatuh sehingga lutut Eva memar.

Sebenarnya kamar-kamar di Santika biasa-biasa saja lah. Kami merasa kecewa karena membandingkan dengan liburan sebelumnya yang menginap di Hotel Regent Park. Dari sisi ukuran kamar, Regent Park lebih longgar. Dari sisi menu makanan, Regent Park lebih murah. Pada waktu itu kami sempat pesan makanan hotel. Dua porsi saja sudah mengenyangkan kami ber 6. Di Santika, kami tidak pesan makan hotel karena angka-angka di daftar menunya berada di luar jangkauan pemahaman kami tentang harga makanan.

Wisata Kuliner

Kali ini saya tidak berwisata kuliner. Biasanya tiap ke Malang wajib disantap:
  1. Rujak cingur
  2. Tahu campur
  3. Cwimie
Sebagai ganti, Eva diantar adiknya beli keluar Bakso Malang dan Cwimie. Cukup lah. Zaman globalisasi ini semua jenis makanan dari segala penjuru dunia bisa didapat di Jogja.

Hal baru tentang makanan adalah kemajuan di bidang teknologi pengeringan buah. Kemarin berhasil didapat tempat penjual kripik apal dan kripik nangka yang selain empuk renyah, manis dan harumnya buah masih terasa. Yang belum saya coba adalah keripik semangka. Konon semangka yang dikeringkan lezatnya luar biasa.

belum selesai


Cukup lah bisa dikatakan sebagai pendusta, seseorang yang mengatakan semua yang didengarnya (h.r. Muslim)

Kirim Komentar

Nama:
Website:

Ketik 14A7 di
  • 6. bhina

    wah jadi kepengen tahu campur pak he3... dah berapa tahun ya pak saya gak mudik ke malang.. kok malah nanya he3. insya Alloh tahun depan pak mudik ke Malang ! Yosh!!

    01-12-08 09:58
  • 5. bhina

    wah jadi kepengen tahu campur pak he3... dah berapa tahun ya pak saya gak mudik ke malang.. kok malah nanya he3. insya Alloh tahun depan pak mudik ke Malang ! Yosh!!

    01-12-08 09:43
  • 4. prastowo

    Hahahaha......

    08-10-08 09:32
  • 3. bintoro

    komentar anak saat macet di perjalanan mudik : " ayah kita ini lagi bermigrasi ya? " ( wah ini gara2 kebanyakan nonton acara Flora & Fauna, jd disamakan dgn rombongan wildebeest di Afrika )

    08-10-08 09:29
  • 2. prastowo

    Sering kalau melihat berita di TV banyak orang, mungkin kita sendiri, yang berkomentar ngapain capek-capek macet di jalanan. Tetapi bagi yang menjalaninya, ternyata perjalanan macet itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian wisata mudik.

    08-10-08 09:12
  • 1. bintoro

    pak bambang mudik ke malang, saya mudiknya ke sleman (dr jakarta). mudik kali ini pas berangkatnya aman dan lancar krn sy lakukan pas hr lebaran. spt istilah bpk : "dalane mbahku dhewe " memang terjadi tuh pak.
    tapi pas baliknya ke jakarta, sy kena macet di jalur selatan ( kebumen, karanganyar, gombong ). jogya-purwokerto : 8,5jam !! esoknya sy lanjut ke jakarta, kena macet di bumiayu, prupuk, losari dan tol cikampek. purwokerto-jakarta : 13jam !!
    tapi semua tetep dinikmati sbg romantikanya jadi pemudik

    07-10-08 08:20