Bambang Nurcahyo Prastowo

Sebagian besar (mungkin semua) komputer yang terhubung jaringan kampus UGM berjenis PC. Ditilik dari namanya, PC berarti personal computer, yakni komputer yang dirancang untuk digunakan secara pribadi oleh masing-masing penggunanya. Syarat utama rancangan PC ada kenyamanan dari penggunaannya. Karena itu user interface PC terus dikembangkan untuk memanjakan para penggunanya.

Pengamanan sistem PC termasuk data yang dikandungnya, terutama keamanan dari pencurian, diwujudkan dalam bentuk pengamanan fisik PC itu sendiri. Setiap PC diamankan para pemiliknya sebagaimana mereka mengamankan barang-barang pribadi seperti dompet yang berisi uang dan kartu kredit. Model pengamanan fisik ini telah berlangsung bertahun-tahun sejak peluncuran pertama PC di tahun 80-an.

Beredarnya virus komputer yang mengacaukan kerja program-program aplikasi dan isi data tidak banyak menggoyahkan watak personal dari PC yang mengutamakan kenyamanan penggunaan diatas pengamanan data di level sistem operasi. Pada awalnya, virus beredar melalui peredaran software aplikasi. Dengan memahami cara beredarnya, kita bisa mencegah masuknya virus dengan tidak melakukan instalasi software sembarangan ke pc kita.

Dengan disediakannya fasilitas pemrograman aplikasi dalam dokumen seperti yang ada di software Microsoft Office, para produsen virus memperoleh media baru untuk menyebarkan kekacauan. Kini virus bisa menyebar melalui dokumen. Kini, penyebaran virus bisa dipicu oleh kegiatan pengguna komputer sehari-hari; mustahil kita bisa menghindari kegiatan tukar-menukar dokumen dengan pengguna komputer lain. Kenyamanan fasilitas copy dokumen berubah menjadi petaka. Penggunaan komputer selalu dihantui kemungkinan masukknya virus melalui dokumen yang kita terima dari mana saja termasuk atasan, rekanan dan bawahan sendiri.

Saat ini sivitas akademika UGM berhadapan langsung dengan sistem jaringan komputer kampus berbasis Gigabit Ethernet yang terhubung ke Internet melalui gerbang dengan kapasitas 10 mbps. Jalur ke gerbang Internet ini akan terus ditingkatkan sejalan dengan penambahan jumlah PC yang tergabung dalam jaringan kampus. Penggunakan jaringan kampus yang pada awalnya hanya dikhususkan akses Internet kini telah menunjukkan aktivitas lokal yang tinggi.

Dengan jaringan komputer, tukar-menukar dokumen tidak lagi harus menggunakan media penyimpan data melainkan bisa langsung dilakukan dari depan komputer masing-masing. Fasilitas yang disediakan untuk kenyamanan kolaborasi ini tidak hanya dimanfaatkan oleh pengguna komputer tetapi juga oleh virus komputer. Virus program aplikasi dan dokumen yang dulu memerlukan bantuan manusia untuk penyebarannya kini bisa bekerja sendiri tanpa harus dipicu oleh aktivitas copy program atau data oleh para penggunanya.

Dengan memanfaatkan modul scan jaringan, virus dapat menentukan target dan melakukan aktivitas copy virus tanpa sepengetahuan pemilik sumber maupun target. Di tempat yang baru virus terus bekerja tanpa lelah untuk menemukan target-target korban yang lain. Semua bisa terjadi begitu saja siang malam selama komputer masih dalam posisi hidup. Apa yang harus kita lakukan untuk mencegahnya?

Pada saat mendapatkan sambungan jaringan komputer di kantor, kita harus menyadari betul bahwa kita sudah membuka jalan bagi semua pengguna komputer di kantor (diseluruh UGM), untuk mengakses komputer yang terhubung tersebut. Karena itu, hindari pembukaan pintu masuk ke komputer bila tidak perlu betul. Kadang-kadang memang perlu memberi jalan bagi teman untuk copy data masuk atau keluar komputer kita dengan fasilitas file sharring. Segera tutup kembali setelah tidak diperlukan lagi.

Dalam banyak hal yang kita hadapi saat ini, password tidak banyak membantu. Untuk sistem jaringan komputer yang menyediakan fasilitas file sharring, bisa saja ditemukan program untuk mengeluarkan daftar password file sharring semua komputer yang ada di jaringan. Memang produsen sistem operasi selalu mengeluarkan upgrade pengamanan sistem, namun program upgrade sistem operasi untuk mencegah penyebaran virus baru selalu dibuat sekian hari setelah virus baru tersebut beredar. Disamping itu, tidak mudah bagi kita semua untuk bisa selalu kontak dengan website penjual sistem operasi untuk mendapatkan upgrade tersebut.

Secara umum, bila tidak terpaksa, jangan aktifkan fasilitas file sharring. Pengiriman file melalui e-mail relatif lebih aman dalam arti antara pengirim dan penerima ada kesadaran penuh atas terjadinya transaksi pengiriman data. Disamping itu, mailier mgate.ugm.ac.id sudah melakukan filter yang bisa mencegah kita menerima berkas-berkas yang berisi program. Untuk berkas non program yang berpotensi membawa virus, mailer tersebut juga melakukan scanning dengan basis data yang terupdate secara berkala.

Masalah dengan antivirus pada level sistem operasi juga terjadi pada antivirus di mailer yakni, peredaran virus baru selalu mendahului peredaran informasi mengenai keberadaan virus tersebut sehingga kadang masih bisa lolos. Karena itu: 1. Tidak usah sungkan-sungkan, langsung delete email yang formatnya aneh, misalnya From: rektor@ugm.ac.id tapi ada kata-kata yang tidak kompatibel dengan kebiasaan rektor ugm seperti 'Hi there!'. 2. Untuk mengirimkan berkas melalui attachment, lakukan dua kali: pertama pemberitahuan akan adanya pengiriman dan kedua baru email yang berisi attachment. 3. Gunakan media lain misalnya telpon atau sms, untuk mengkonfirmasikan pengiriman file sebelum kita buka kiriman tersebut.

Penggunaan Web Browser untuk menelusuri informasi di Internet juga berpotensi untuk mengundang penyebaran virus ke komputer kita. Anjuran saya adalah: cari dan ambil yang kita perlukan tetapi abaikan tawaran pihak lain. Sesekali kita akan berhadapan dengan tawaran yang menarik misalnya "Klik here to speed up your Internet access!" dan banyak lagi akal-akalan semacam itu. Saya pernah melihat undangan untuk menggunakan program dengan memperlihatkan gambar mirip fasilitas search engine. Konsentrasikan penggunaan Internet anda pada tujuan utama yakni mencari informasi.